Workshop 21st Century Skills bagi Guru
Guru diabad 21 dihadapkan pada tantangan zaman yang berbasis teknology modern dan calon siswa yang lahir tahun 2000an. Hal ini sangat berbeda dengan guru pada tahun 70an dimana mereka dapat menjalankan proses belajar mengajar hanya dengan bekal buku pelajaran, papan tulis dan kapur.Guru pada era 90an sudah mulai menggunakan teknologi seperti OHP dan Komputer. Sedangkan pada tahun 2000an, guru menyampaikan pelajaran dengan bantuan LCD, Lap Top, telepon genggam, dan alat komunikasi lainnya. Tahun 2021-2099 atau dikenal dengan abad 21, seorang guru harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi komputer untuk tujuan pembelajaran karena di abad 21 proses belajar mengajar dalam kelas cenderung berubah menjadi flipped classroom artinya,kegiatan menjelaskan pelajaran,memberi contoh,memberi latihan siswa, dan ulangan harian semuanya diberikan secara daring sehingga siswa belajar di rumah dan kegiatan dalam kelas dirancang hanya untuk pendalaman materi dan pembahasan studi kasus. Demikian penjelasan Dr.Kasiyarno,M.Hum,rektor Universitas Ahmad Dahlan pada pembukaan Workshop 21st Century Skills ( keahlian Abad 21) untuk para guru Madrasah Mu’alimat Muhammadiyah Yogyakarta yang dilaksanakan pada Hari Kamis 25 Jumadal Ula 1440 H (tgl 31 Januari 2019) atas kerjasama antara Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi Pasca Sarjana,Universitas Ahmad Dahlan dengan Madrasah Mu’allimaat Muhammdiyah Yogyakarta.
Worskop di pandu oleh Drs.Akmal,M.Hum.,M.Sc.,Ph.D dan Ibu Ani Susanti,M.Pd.BI dari Magister Pendidikan Bahasa Inggris,UAD. Menurut ibu Agustyani Ernawati,M.Pd, direktur Madrasah Mu’alimat Muhammadiyah Yogyakarta, worksop ini dirancang untuk menyiapkan guru-guru Mu’allimaat dengan keahlian abad 21 yang dikenal dengan istilah TPACK (Technological,Pedagogical,Content and Cultural ,Knowledge). Dengan bekal pengalaman mengajar yang sudah dimiliki, ditambah dengan penguasaan materi pelajaran, serta adanya pemahaman muatan lokal dalam setiap mata pelajaran,maka peserta yang berjumlah 60 orang dari berbagai mata pelajaran dibekali keahlian menggunakan teknologi pembelajaran untuk tujuan instruksional dengan perangkat lunak seperti ToolBook,Hotpotato,Google doc,DocuViz,dan Dreamweaver. Hal ini sangatlah penting kata Ibu Agustyani karena bagi guru-guru yang telah maupun yang ingin memperoleh setifikat sebagai guru, yang bersangkutan harus menguasiai 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, serta Creativity and Innovation). Magister Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UAD yang terakreditasi A memiliki sumber daya yang mumpuni dibidang teknologi pembelajaran ini.