Magister Pendidikan Bahasa Inggris UAD Selenggarakan Workshop AI untuk Guru-Guru MA se-DIY
Selasa, 21 Januari 2025 – Dalam rangka memperkuat kompetensi guru Madrasah Aliyah (MA) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Prodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan workshop series #1 dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) bertajuk “Kebijakan Penggunaan AI di Sekolah dan Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Inggris Menggunakan AI.” Acara ini berlangsung di Lab Bahasa A, Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Workshop ini menghadirkan tiga narasumber ahli, yaitu Dr. Fauzia, M.A.; Dr. Surono, M.Hum.,; dan Dr. Djoko Sutrisno, M.Pd., yang merupakan dosen dosen dari MPBI UAD. Acara yang dihadiri oleh puluhan guru MA se-DIY ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kebijakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dapat diterapkan secara efektif di lingkungan sekolah. Selain itu, peserta juga diajak untuk mempraktikkan penyusunan bahan ajar Bahasa Inggris berbasis AI guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Dr. Fauzia, “Penggunaan AI di sekolah harus diarahkan untuk mendukung proses belajar-mengajar, bukan menggantikan peran guru. Kebijakan yang tepat akan memastikan AI menjadi alat bantu yang etis dan efektif.”
Dr. Surono menambahkan, “AI memungkinkan guru untuk mengembangkan bahan ajar yang lebih personal dan adaptif. Teknologi ini memberi peluang besar bagi dunia pendidikan, asalkan digunakan dengan bijak.”
Sesi praktis yang dipandu oleh Dr. Djoko Sutrisno memfokuskan pada penggunaan berbagai platform berbasis AI untuk membuat materi pembelajaran interaktif. Peserta diajak untuk mencoba alat seperti ChatGPT, Diffit, dan platform lainnya yang dirancang untuk mempermudah pembuatan bahan ajar.
Para peserta menyambut baik workshop ini. “Kegiatan ini sangat membuka wawasan kami tentang potensi AI. Saya merasa lebih percaya diri menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas,” ujar salah seorang guru peserta.
Workshop ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi ilmu, tetapi juga diharapkan menjadi langkah awal bagi para guru di DIY untuk semakin inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan.